CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, 26 Desember 2010

7 Sins - Warth

7 Sins -Warth


Yang pertama akan aku bahas adalah Warth/ kemarahan, soalnya dalam dosa inilah kita paling banyak terjerumus, aku akan coba kupas habis tentang hal ini:

Salah satu emosi yang seringkali juga timbul dalam keseharian kita adalah “KEMARAHAN"

Dalam teologi Kristen, dosa amarah yang mau dibahas di postingan ini dilambangkan dengan iblis yang bernama Amon/Satan

Kemarahan (Anger) atau Wrath, merupakan satu dari The 7 Deadly Sins yang ada dalam teologi.

"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. (Ef. 4:26)

“Anger makes you smaller, while forgiveness forces you to grow beyond what you were.” (Cherie Carter-Scott)

“Genuine forgiveness does not deny anger but faces it head-on.” (Alice Miller)


Wrath / Murka dapat digambarkan sebagai berlebihan dan tidak terkendali perasaan marah. Perasaan ini dapat bermanifestasi sebagai penolakan keras dari kebenaran baik kepada orang lain dan dalam bentuk penyangkalan diri. Pelanggaran ditanggung pembalasan adalah di antara yang paling serius, termasuk pembunuhan, penyerangan, dan dalam kasus yang ekstrim, genosida. Murka adalah satu-satunya dosa tidak harus terkait dengan keegoisan atau kepentingan pribadi.

Dalam kamus bahasa inggris, “Anger” ( marah ) diartikan sebagai berikut :

“The strong feeling that you have when something has happened that you think is bad and unfair”. Kalau diterjemahkan secara bebas kedalam Bahasa Indonesia artinya seperti ini ; Perasaan yang kuat yang kamu rasakan ketika sesuatu yang dirasa buruk dan tidak adil telah terjadi.

Dalam kamus Bahasa Indonesia, “Marah” diartikan sebagai “Perasaan tidak senang”.

Ada pula yang mengartikannya sebagai berikut:

Kemarahan hanya merupakan suatu reaksi yang alami; salah satu jalan pikiran dari reaksi terhadap berbagai hal bahwa ia dirasakan salah. Ketika kemarahan dapat kadang-kadang mendorong seseorang melakukan hal-hal yang mengejutkan, ia juga bisa menjadi suatu naluri untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Menurut Charles Spielberger, PhD, seorang psikolog yang menspesialisasikan studinya tentang kemarahan mengatakan, ”Amarah merupakan suatu keadaan emosi yang bervariasi dalam intensitasnya, dari kejengkelan yang biasa sampai ke bentuk intensitas kegeraman dan amukan amarah”

Dr. Robert Anthony, penulis buku “Self-Help” mengatakan, “The angry people are those people who are most afraid”,”Orang-orang yang pemarah adalah orang-orang yang memiliki rasa takut yang paling besar”
Kendalikan Amarah Sebelum Ia mengendalikan Anda
“Kemarahan tidak pernah akan hilang sepanjang pikiran (thoughts) kemarahan dipertahankan dalam pemikiran (mind). Kemarahan akan hilang secepat pemikiran kemarahan dilupakan”
semuanya berasal dan berawal dari pikiran kita, maka jika kita ingin menyadari dan mengendalikan kemarahan, terlebih dahulu kita harus menyadari apa yang kita pikirkan dan bagaimana mengendalikan pikiran2 kita tersebut..

Adapun faktor yang bisa menjadi penyebab mengapa individu tertentu gampang sekali menjadi marah dapat dibagi dalam beberapa faktor sebagai berikut:

1. Genetik
Fakta genetik menunjukkan bahwa beberapa anak memang terlahir dengan karakteristik mudah marah. Hal ini bisa dilihat pada awal-awal tahun kehidupan sang anak.

2. Sosial-Budaya
Dalam budaya masyarakat tertentu amarah atau marah sering dianggap sebagai suatu hal yang negatif. Individu seringkali diajarkan bahwa mengungkapkan atau melepaskan kecemasan, depresi atau emosi yang lain adalah baik kecuali kemarahan. Akibatnya individu menjadi tidak pernah belajar bagaimana mengatasi rasa marah ataupun mengekpresikan kemarahan secara konstruktif.

3. Latarbelakang Keluarga
Tak bisa dipungkiri bahwa faktor keluarga memainkan peranan yang signifikan terhadap gampang atau tidaknya seseorang menjadi marah. Nampaknya pepatah kuno yang mengatakan bahwa “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” masih berlaku. Hasil penelitian membuktikan bahwa individu-individu yang gampang marah seringkali berasal dari keluarga yang berantakan dan tidak trampil dalam mengungkapkan emosi ataupun berkomunikasi. Selain itu dijumpai pula bahwa orangtua yang “pemberang” cenderung menghasilkan anak yang pemberang pula

Demikian tentang Warth/Kemarahan...

0 komentar: